Senin, 24 Januari 2011

Masa Kenozoikum 60 juta tahun lalu sampai sekarang

Seperti halnya masa Mesozoikum, masa Kenozoikum salah satu di antaranya dicirikan oleh adanya perkembangan kehidupan baik jenis flora maupun jenis fauna. Salah satu hal yang menarik adalah anggota filum Protozoa yang termasuk kedalam ordo Foraminifera. Pada masa Paleozoikum atas jenis tanah ini mulai muncul sebagai pembentuk batu gamping, dan jenis ini berkembang baik pada masa Kaenozoikum sehingga mengakibatkan beberapa di antaranya dapat dipergunakan sebagai fosil penunjuk. Beberapa jenis yang termasuk Foraminifera besar antara lain adalah Camerina
(Nummulites) yang terdapat pada kala Eosen dan Oligosen. Jenis ini hanya dijumpai pada Paleogen, sedangkan pada Neogen jenis ini sudah tidak ada lagi.
Selain itu jenis invertebrata yang lain juga berkembang baik bahkan di beberapa tempat dapat dipergunakan sebagai fosil indeks antara lain di Indonesia. Jenis tersebut termasuklah Mollusca, Coelenterata, danlain2. Khusus untuk binatang Vertebrata mengalami perkembangan pesat, bahkan beberapa di antaranya dapat dilihat adanya evolusi.
mastodon.jpg
Selama kala Pleistosen keluarga gajah tetap memegang peranan penting dijumpai di benua Amerika, Eropa dan Asia. Mammuthus arizonae, Mammuthus columbia, Mammuthus imperator, mammuthus americanus, banyak dijumpai sebagai fosil di Amerika, sedang beribu2 fosil gajah ditemukan pula di Siberia dan China. Keluarga kuda dijumpai dalam bentuk kuda poni (kuda kerdil - tidak kurang dari 10 species di Amerika utara. Keluarga kerbau salah satu yang terkenal adalah Bison latifrons hidup di benua Amerika dengan bentang tanduk meliputi kurang lebih 2 meter. Keluarga unta umum didapatkan, sedangkan babi hutan banyak didapatkan di daerah Texas, Mexico, Amerika tengah. Tidak ketinggalan golongan Carnivora mengambil peranan pula selama kala Pleistosen. Felis atrox sebangsa kucing raksasa yang bentuk dan ukurannya sebesar harimau pernah hidup di daerah benua Amerika, Canis dirus, serigala raksasa, diduga Amerika merupakan daerah asal yang kemudian mengadakan migrasi ke benua yang lain.
Yang sangat menarik perhatian adalah waktu kelahiran manusia di dunia. Genus Australophitecus (humanoid-manlike) yang telah punah dijumpai sebagai fosil pada gua2 batu gamping di Amerika selatan, ditemukan oleh Prof. Dart & Prof. Le Gros Clark bersama2 dengan tulang binatang yang diduga dipergunakan sebagai senjata pada saat itu. (Nama Australophitecus berasal dari kata latin australo = selatan, pithecus = kera).
Jenis lain adalah Pithecanthropus (dari bahasa latin pithecos = kera, anthropos =manusia ) untuk pertama kalinya ditemukan pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois di daerah Sangiran sebelah utara Solo, yang kemudian lebih dikenal sebagai Pithecanthropus Erectus. Berita penemuan ini sangat menarik sehingga antara tahun 1935 sampai tahun 1940 Prof DR GHR von Koeningswald melakukan penyelidikan yang teliti. Salah satu penemuannya ialah didapatkannya tengkorak dan bagian tubuh yang lain. Untuk mengetahui sejarah kehidupan manusia pada saat itu, hingga saat ini penelitian terus dilanjutkan.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 1928 dan 1929 di dekat Beijing China, telah didapatkan di dalam gua batu gamping Chou Kou Tien 48 km sebelah selatan Beijing, yang kemudian dikenal sebagai Pithecanthropus peninensis. Penemuan yang tidak ternilai pentingnya ialah didapatkannya Homo Neanderthalensis yang sekarang telah punah yaitu di bagian timur Eropa yang hidup pada zaman es. Tempat penemuan pertama di daerah lembah Neander dekat Dusseldorf, Jerman.

0 komentar:

Posting Komentar